Menjadi Berbeda merupakan Hak Asasi Manusia, Hak untuk menjadi Majemuk dan Tampil Beda, Apa Adanya, menjadi Diri Kita Sendiri

HERY SHIETRA, Menjadi Berbeda merupakan Hak Asasi Manusia, Hak untuk menjadi Majemuk dan Tampil Beda, Apa Adanya, menjadi Diri Kita Sendiri

Banyak hal buruk serta tragedi kemanusiaan tercipta di muka bumi,

Semata karena kita tidak memiliki keberanian untuk menyatakan bahwa kita memang berbeda dengan mereka,

Dan mengakui betapa kita berbeda adanya dengan mereka.

Bila kita memang berbeda,

Maka mengapa kita harus memaksakan diri,

Semata untuk menyamakan diri kita dengan mereka yang berbeda dengan kita?

Menyamakan yang berbeda,

Dan membedakan yang sama,

Keduanya adalah jebakan mental yang sama, namun dengan lain cara dan lain perkataan.

Kita tidak perlu ikut-ikutan menjadi bodoh dengan berbuat bodoh yang akan kita sesali sendiri dikemudian hari,

Hanya demi dapat diterima dalam komunitas pergaulan yang berisi orang-orang bodoh.

Kita berbeda dengan mereka.

Karena itu,

Tetaplah menjadi diri kita sendiri,

Apa adanya.

Kita tidak perlu menipu diri sendiri,

Dengan memungkiri diri kita sebagai seorang introvert,

Hanya demi dapat diterima oleh lingkungan pergaulan orang-orang yang didominasi kaum ekstrovert.

Kita punya hak untuk menjadi diri kita sendiri secara apa adanya,

Kita selalu punya hak untuk menjadi berbeda dengan mereka,

Tanpa mengenakan topeng atau persona diri apapun,

Menjadi otentik diri kita sendiri.

Jika kita orang yang baik,

Mengapa tidak menjaganya sebagaimana kita menjaga dan mempertahankan kesucian kita?

Karena kurangnya penghargaan terhadap diri kita sendiri,

Orang-orang cenderung membuang jati dirinya sendiri,

Tidak memandangnya sebagai harta yang berharga,

Semata karena tunduk pada perasaan takut menjadi berbeda.

Kita tidak perlu mencampakkan permata jiwa kita ataupun menggadaikan jati diri,

Bahkan mengobral diri,

Semata agar dapat diterima oleh komunitas pergaulan yang bisa jadi lebih cenderung melakukan kebiasaan-kebiasaan negatif yang merusak diri dan mental sendiri.

Menjadi berbeda,

Bukanlah hal tabu.

Menjadi berbeda,

Bukanlah sebuah dosa.

Menjadi berbeda dan bila kita memang berbeda dengan mereka,

Adalah hak asasi kita sebagai sesama warga dan manusia yang sederajat di mata hukum.

Kita dapat memilih untuk menjaga kemurnian sifat baik kita,

Bagaikan induk ayam menjaga dengan baik anak-anaknya dari ancaman dunia luar,

Secara penuh perhatian,

Dan penuh kesadaran,

Tanpa membiarkan lengah sedikitpun dari ancaman dunia luar.

Bukan soal apakah kita seseorang dengan tipikal soliter dan independen,

Ataukah dependen,

Ataupun interdependen.

Yang terpenting dari kesemua itu ialah,

Memiliki prinsip diri serta keberanian untuk tetap menjadi diri kita sendiri,

Apa adanya,

Menjaga, merawat, mengasuh serta melestarikan sifat-sifat baik dalam diri kita dari pengaruh eksternal diri yang bisa jadi buruk adanya,

Bagaikan kita memilih dengan baik makanan yang akan masuk ke dalam mulut dan perut kita,

Bagaikan kita memfilter keyakinan yang akan kita pilih dan peluk,

Memiliki disiplin diri serta cita-cita pribadi yang luhur dan personal,

Menyadari tanggung jawab diri terhadap diri kita sendiri di masa kini dan di masa yang akan datang,

Membangun misi dan visi hidup yang bermakna,

Berfokus pada cita-cita diri,

Menjadikan sifat-sifat baik, luhur, positif, dan unggul dalam diri kita sebagai aset paling berhaga dalam hidup kita,

Menjadi diri kita sendiri sebagai proyek terbesar kita,

Sekalipun itu artinya menjadi berbeda dengan arus watak masyarakat kita pada umumnya,

Sekalipun itu artinya lain daripada yang lain,

Sekalipun itu artinya tampil beda,

Sekalipun itu artinya kita harus berjalan seorang diri,

Sekalipun itu artinya mendapat penentangan dari tradisi ataupun kebiasaan sosial masyarakat kita yang tidak selalu positif dan bisa jadi perlu ditinjau ulang dengan mulai memperkenalkan kelaziman yang baru.

Berani untuk menyatakan bahwa kita berbeda dengan mereka,

Membuat kita mampu mandiri dan bebas dalam berpikir dan membuat keputusan dalam serta bagi hidup kita sendiri,

Menguatkan jiwa,

Memberanikan diri,

Keberanian untuk menentukan nasib kita sendiri,

Kemampuan untuk menentukan siapa diri kita sendiri.

Karena kita (memang) berbeda sekalipun bisa jadi mengenakan baju seragam yang sama,

Dan tidak begitu saja mengikuti arus,

Tidak melupakan bahwa kita memiliki pilihan bebas atas hidup kita sendiri,

Sebagai pilihan hidup kita,

Bisa jadi kita akan lebih bersinar,

Dan jauh maju melampaui orang-orang kebanyakan,

Yang membedakan kita dari mereka.

Kita tidak perlu menjadi seseorang yang menyerupai seekor serigala,

Semata demi dapat diterima oleh lingkungan para manusia serigala.

Kita adalah seorang manusia yang sudah semestinya bersifat humanis dan manusiawi kepada orang lain maupun kepada diri kita sendiri,

Bukan serigala,

Sekalipun banyak manusia serigala di luar sana.

Bila memang berbeda,

Mengapa dipaksakan untuk disamakan?

Sepanjang kita tidak merugikan ataupun melukai pihak manapun,

Menjadi berbeda adalah hak kita,

Melestarikan kemurniaan diri maupun sifat-sifat baik dan positif dalam diri kita,

Sebagai harta terbesar kita yang perlu dijaga dengan baik.

© Hak Cipta HERY SHIETRA.