Bila Anda memang seorang nasionalis,
Maka Anda tidak akan merampas
hak-hak sesama anak bangsa.
Bila Anda mengaku sebagai seseorang
berjiwa ksatria,
Maka Anda siap dan berani
untuk bertanggung-jawab atas perbuatan Anda sendiri.
Bila Anda memandang diri Anda
sebagai seseorang yang beradab,
Maka Anda haruslah mampu menghargai kebaikan hati orang lain.
Bila Anda mengklaim diri Anda
sebagai seorang manusia yang mengenal dan percaya pada Tuhan,
Maka semestinya Anda takut
berbuat dosa.
Bila Anda merasa diri Anda
adalah seseorang yang berlatih di jalan kesucian,
Maka Anda semestinya anti
terhadap ideologi penghapusan dosa.
Bila Anda memang seseorang yang
cinta damai,
Maka Anda tidak akan menggunakan
cara-cara kekerasan fisik untuk menyelesaikan setiap masalah.
Bila Anda mengaku sebagai
seorang manusia,
Maka Anda tidak akan
menyakiti, melukai, ataupun merugian sesama manusia lainnya.
Bila Anda memandang diri Anda
sebagai seseorang yang cinta bangsa,
Maka Anda tidak akan
mengambil subsidi dari pemerintah yang dialokasikan untuk warga yang betul-betul
tidak mampu secara ekonomi.
Bila Anda mengklaim diri Anda
sebagai seseorang yang jantan,
Maka Anda harus bersedia ikut
aturan main.
Bila Anda merasa diri Anda
adalah seseorang warga yang baik,
Maka Anda haruslah patuh
terhadap hukum, tanpa meminta diistimewakan ataupun dikecualikan.
Bila Anda memang seorang yang
dapat diandalkan,
Maka apapun konsekuensinya, Anda
tidak akan pernah berkata dusta.
Bila Anda mengaku sebagai
seorang yang dapat dipercaya,
Maka Anda tidak akan pernah
ingkar janji, dan menepati setiap ucapan yang keluar dari mulut Anda.
Bila Anda memandang diri Anda
sebagai seorang umat yang baik,
Maka Anda tidak berpatokan
pada apa yang masuk ke dalam mulut Anda, namun ucapan apa yang keluar dari
mulut Anda.
Bila Anda mengklaim diri Anda
sebagai seorang ayah dan kepala keluarga,
Maka Anda harus bersikap
selayaknya seorang ayah dan kepala keluarga.
Bila Anda merasa diri Anda
adalah seorang ibu,
Maka Anda bersikap selayaknya
seorang ibu.
Bila Anda memang seorang guru,
Maka Anda tidak akan melanggar
sumpah jabatan Anda sebagai seorang pendidik dan pemberi teladan.
Bila Anda mengaku sebagai
seorang pemimpin,
Maka Anda harus mengambil
lebih banyak tanggung-jawab.
Bila Anda memandang diri Anda
sebagai seorang pelayan publik,
Maka Anda harus melayani,
bukan meminta dilayani.
Bila Anda mengklaim diri Anda
sebagai seorang pemberi kerja,
Maka Anda harus memberikan
penghidupan kepada karyawan Anda, bukan sebaliknya merampas nasi dari piring
pegawai Anda sendiri.
Bila Anda merasa diri Anda
adalah seseorang yang terjamin masuk alam surgawi setelah kematian,
Maka Anda harus mampu
berempati dan bersimpatik terhadap orang lain, terlebih akibat kesengajaan
maupun lalai mengakibatkan orang lain mengalami kecelakaan.
Bila Anda memang seseorang yang
terlatih,
Maka Anda akan berjuang dalam
jalan latihan pengendalian diri yang ketat.
Bila Anda mengaku sebagai
seorang pekerja keras,
Maka Anda seharusnya mulai
belajar untuk bekerja secara cerdas.
Bila Anda memandang diri Anda
sebagai seorang pembelajar,
Maka Anda harus mau mengakui
kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut tanpa pernah mengulangi
kekeliruan yang serupa dikemudian hari.
Bila Anda mengklaim diri Anda
sebagai seorang patriot,
Maka Anda mengorbankan diri sendiri,
alih-alih mengorbankan orang lain.
Bila Anda merasa diri Anda
adalah seseorang yang mencintai keluarga Anda,
Maka Anda tidak akan memberi
makan anggota keluarga Anda dengan uang hasil dari korupsi ataupun tindakan
ilegal.
Bila Anda memang seseorang yang
terpelajar,
Maka Anda tidak akan menyalahkan
maupun membenarkan orang lain tanpa dasar.
Bila Anda mengaku sebagai seseorang
yang berpendidikan,
Maka Anda semestinya mampu mencari
nafkah maupun kebahagiaan tanpa merugikan pihak manapun.
Bila Anda memandang diri Anda
sebagai seorang yang memiliki akal dan budi,
Maka Anda sebaiknya memiliki
pengendalian diri dan mengawasi perilaku diri Anda sendiri.
Bila Anda mengklaim diri Anda
sebagai seseorang yang manusiawi,
Maka Anda harus tahu batasan
terhadap segala sesuatunya.
Bila Anda merasa diri Anda
adalah seseorang yang berintegritas,
Maka Anda tidak akan pernah
memutar-balik fakta, terlebih melakukan fitnah terhadap orang lain.
Bila Anda memang seorang pecinta
alam,
Maka semestinya Anda mampu hidup
secara sederhana dan bersahaja.
Bila Anda mengaku sebagai
seorang pria,
Maka Anda hanya akan
menantang bertarung secara “satu lawan satu dan bertangan kosong”, alih-alih melakukan
keroyokan maupun memakai senjata tajam.
Bila Anda memandang diri Anda
sebagai seorang wanita,
Maka Anda seharusnya tidak
menyalah-gunakan status Anda sebagai seorang wanita untuk mengeksploitasi
kalangan pria.
Bila Anda mengklaim diri Anda
sebagai seorang aktivis,
Maka Anda harus mulai
berhenti melontarkan “omong kosong”.
Bila Anda merasa diri Anda
adalah seseorang yang waras,
Maka Anda semestinya tidak
menyerupai manusia sampah yang beracun.
Bila Anda memang seseorang yang
tampan / cantik,
Maka semestinya Anda tidak
akan pernah menjadi tua, berkeriput, dan berambut putih.
Bila Anda mengaku sebagai
seorang yang rendah hati,
Maka Anda mulai menghentikan
segala bentuk keangkuhan, baik yang secara tersurat maupun secara terselubung.
Bila Anda memandang diri Anda
sebagai seorang anggota keluarga,
Maka Anda perlu mulai
berhenti memperlakukan sanak=keluarga Anda sebagai seorang pembantu rumah
tangga.
Bila Anda mengklaim diri Anda
sebagai seseorang yang cerdas,
Maka Anda semestinya paham
bahwa mereka yang betul-betul jenius sudah cukup kreatif untuk mencari
kebahagiaan hidup mereka sendiri tanpa perlu merampas kebahagiaan orang lain.
Bila Anda merasa diri Anda
adalah seseorang yang budiman,
Maka Anda perlu mulai
menghentikan kebiasaan Anda dalam membawa-bawa ataupun mencatut nama Tuhan sebagai
pembenaran atau justifikasi diri.
Bila Anda memang bukan seorang
psikopat,
Maka singkirkan persona (topeng)
Anda.
Bila Anda belum mampu menjadi
seorang manusia dewa,
Setidaknya Anda tidak perlu
menjelma menjadi seorang manusia hewan.
Bila Anda yakin bahwa Anda adalah
orang yang bahagia dalam hidup Anda,
Maka semestinya Anda mengetahui
dan memahami bahwa keheningan serta ketenangan meditatif merupakan simfoni
terindah.
Bila Anda betul-betul tahu
malu,
Maka mengapa Anda justru
mempromosikan dan mengkampanyekan ideologi korup bernama penghapusan dosa,
bahkan lewat pengeras suara, sekalipun Anda sadar betul hanya seorang pendosa
yang membutuhkan iming-iming korup yang tercela dan ternoda demikian?
© Hak Cipta HERY SHIETRA.