Hidup adalah Nikmat ataukah Dukkha?

Bertanggung Jawab dan Penuh Tanggung Jawab dan menjadi Suciwan yang Melawan Arus Keduniawian, Jelas merupakan Dukkha

Menjadi Pendosa Penjilat Penuh Dosa yang Setiap Harinya Mengharap dan Memohon Penghapusan Dosa, Jelas merupakan “Nikmat”

Meminta dan Diberi adalah Nikmat (ala Pemalas). Menanam Karma Baik untuk Dipetik dan Dipanen adalah Meletihkan. Bertanggung-Jawab ala Ksatria adalah Menakutkan di Mata para Pengecut dan Pecundang Kehidupan

Question: Apa latar belakangnya, agama samawi mengajarkan dan mengklaim bahwa hidup pemberian Tuhan adalah nikmat, sementara itu Agama Buddha justru menyatakan bahwa hidup adalah duka?