PENGHAPUSAN DOSA Derajatnya Lebih Kotor daripada Menyembunyikan / Mengubur Dosa

AGAMA DOSA Butuh DOSA-DOSA UNTUK DIHAPUSKAN

Tidak ada yang Lebih Kotor dan Korup daripada KORUPTOR DOSA

Question: Negara, dalam hal ini pemerintah, setiap tahunnya membuat dan menerbitkan begitu banyak aturan hukum, undang-undang, peraturan, dan sejenisnya. Apakah tujuan dibentuknya begitu banyak aturan-aturan hukum yang sudah menggunung seperti sekarang ini, betul-betul dapat menekan tingginya angka kejahatan di masyarakat, ataukah itu hanya ilusi atau harapan semu belaka?

Disaat Anda Menikmati PENGHAPUSAN DOSA, Disaat Bersamaan Anda Memelihara dan Memberi Makan KEKOTORAN BATIN Anda Sendiri

Sang Buddha : “Kami tidak akan pernah dengan sengaja membunuh makhluk hidup, bahkan demi hidup kami.”

Sang Buddha Mempromosikan PENYELIDIKAN dan MELAKUKAN PENYELIDIKAN

Question: Dimana-mana, terutama di Aceh, ada muslim yang memandang dirinya adalah “polisi moral” (polisi syariat jinayat). Mereka menangkap-nangkapi warga yang mereka sebut “kedapatan melanggar hukum syariat islam”, lalu menghukum penduduk tersebut seperti merajam dengan alasan berbuat maksiat seperti berzina. Para muslim, memandang kaum mereka sebagai kaum yang paling superior, yang berhak untuk menghakimi pihak maupun kaum lainnya. Itu adalah delusi kalangan muslim, ataukah memang umat agama islam adalah orang-orang “suci”? Begitupula begitu bangganya para muslim atas hukum islam yang memotong tangan pencuri.

Dosa-Dosa Para Muslim Telah TOO BIG TO FALL, Point of NO RETURN, Terjebak dan Terjerumus Kian Dalam Kedalam Jurang Dosa

Jebakan Mental dalam Islam, Semakin Memakan dan Termakan Ideologi KORUP Bernama PENGHAPUSAN DOSA, Semakin Terjerumus Kian Dalam Kedalam Jurang DOSA

Question: Para muslim ngotot dan bersikukuh bahwa agamanya adalah “agama suci” dan tetap berdelusi sebagai kaum paling superior, meskipun tidak mampu membantah bahwa agama islam sejatinya adalah “agama dosa” yang mempromosikan “penghapusan dosa” alih-alih mengkampanyekan gaya hidup higienis dari dosa, dan sekalipun hanya seorang pendosa yang butuh iming-iming korup semacam “penghapusan atau pengampunan dosa”. Terhadap dosa dan maksiat, para muslim begitu kompromistik. Ada “pengampunan dosa”, kata mereka, dan itu doa mereka setiap harinya dan sepanjang hidup. Namun terhadap kaum yang berbeda keyakinan, mereka begitu intoleran. Babi disebut “haram”. Akan tetapi ideologi korup semacam “penghapusan dosa” atau sejenisnya mereka sebut sebagai “halal” serta dijadikan “halal lifestyle”. Mengapa para muslim ini, begitu keras kepala, masih juga merasa bangga, dan memaksa orang lain untuk menjadi seperti mereka?

Muslim, Balas Kebaikan dengan AIR TUBA—Selalu Seperti Itu Pola Perilakunya

Tidak Ada Muslim yang Baik, Hanya Orang Jahat yang Tertarik Masuk Islam

Pengalaman nyata terbaru dari penulis berikut ini, merupakan satu dari segelintir kecil contoh konkret betapa kita senantiasa akan dijadikan “KORBAN” oleh kalangan muslim. Singkat kata, pengalaman demi pengalaman pahit berurusan dengan kalangan muslim, semakin kian kita tiba pada kesimpulan tidak terbantahkan bahwa orang-orang beragama islam (kaum muslim) adalah orang-orang JAHAT.

PRAKTIK PRIMITIF Pengorbanan Hewan yang Ditolak oleh Sang Buddha

ORANG BUTA Merayakan IDUL ADHA, Buat Jahat (Menyembelih dan Menumpahkan Darah) Diyakini sebagai Baik dan Ditiru (Pesugihan Anak)

Hanya ORANG PURBA ZAMAN BATU yang Masih Mempraktikkan Kurban Hewan

Question: Agama yang melestarikan dan memelihara praktik tidak beradab seperti menyembelih hewan ternak sebagai bagian dari ritual atau rituil, sudah ada sejak zaman prasejarah yang dilakukan oleh manusia-manusia zaman batu purbakala. Mengapa hingga saat kini, ritual hewan korban yang haus-darah semacam itu masih juga dilestarikan bahkan dirayakan oleh agama samawi sekalipun zaman prasejarah sudah lama berlalu?

Seni dalam Buddhisme : Tidak Dikendalikan dan Dikuasai oleh Keuntungan serta Tidak Dikendalikan dan Dikuasai oleh Kerugian

Mengapa Berjud! Maupun Korupsi, Begitu Adiktif dan Membuat Kecanduan Pelakunya?

Ada yang Lebih Adiktif dan Membuat Mabuk serta Kecanduan daripada Jud!, yakni Ideologi KORUP Bernama “PENGHAPUSAN DOSA” alias “KORUPSI DOSA”

Question: Mengapa main jud! bisa begitu membuat kecanduan para pemainnya? Sudah merugi banyak, tapi terus saja mereka bermain jud!, mengapa dan psikologi manusia semacam apakah yang sebetulnya terjadi pada diri mereka, sehingga mereka terus tergila-gila dan dikuasai olehnya?