Modifikasi Cuara adalah HALAL LIFESTYLE ataukah MURTAD LIFESTYLE

Inkonsistensi dan Kerancuan Umat Agama Samawi, penuh STANDAR GANDA

Kita tahu, bahwa umat muslim paling suka memposisikan dirinya sebagai Tuhan, dengan membuat “ini itu adalah haram”. Namun, gaibnya, mengapa tiada muslim yang selama ini merasa paling tahu dan paling mengenal Tuhan, tidak pernah membuat “fatwa haram” terhadap operasi tumor / kanker, asuransi jiwa / kecelakaan, maupun modifikasi cuaca, sekalipun jelas-jelas kesemua itu sifatnya ialah melawan kehendak Tuhan? Tuhan memberikan kanker / tumor ganas sekalipun, itu adalah rencana, kuasa, serta kehendak Tuhan, maka mengapa si muslim justru pergi ke dokter untuk dioperasi agar kanker / tumor ganasnya tersebut diangkat serta diterapi kemoterapi?

Abusing Yourself, Menyalahgunakan Diri Sendiri

HERY SHIETRA, Abusing Yourself, Menyalahgunakan Diri Sendiri

When you or someone abuses another person,

That is called abusing one’s own power.

When you or someone steals another person’s belongings,

That is called abusing one’s own hands.

Poem about the Fool Who is Proud of His Own Stupidity. Puisi mengenai si Konyol yang Bangga terhadap Kebodohannya Sendiri

HERY SHIETRA, Poem about the Fool Who is Proud of His Own Stupidity. Puisi mengenai si Konyol yang Bangga terhadap Kebodohannya Sendiri

There are some members of our society,

Who are so ridiculously proud of being an alcoholic,

And feel proud of being someone who is drunk, as if it were cool and funny.

There are some members of our society,

Who are so ridiculously proud of being a tobacco addict,

And feel so proud of being attached and enslaved by it, being a slave to tobacco.

Jangan Bersikap Seolah olah Tidak Bisa Hidup Tanpa Berbuat Dosa

HERY SHIETRA, Jangan Bersikap Seolah olah Tidak Bisa Hidup Tanpa Berbuat Dosa 

Jangan bersikap seolah-olah tidak bisa hidup tanpa mengonsumsi zat-zat yang memabukkan dan melemahkan kesadaran,

Sekalipun banyak buktinya mereka yang bisa bertahan hidup dan melanjutkan hidup tanpa zat-zat memabukkan yang melemahkan kesadaran.

Jangan bersikap seolah-olah tidak bisa menemukan kebahagiaan hidup tanpa merampas kebahagiaan orang lain,

Mereka yang kreatif tidak pernah merampas kebahagiaan orang lain untuk menjadi berbahagia.

Mengapa Kita Suka Menonton / Menyaksikan Kisah Drama? Karena Tuhan adalah Penulis Skenario yang BURUK, KONYOL, TOXIC, serta MEMBOSANKAN

HAPPY ENDING, Jauh Panggang dari Api dengan Realita Dunia Dibawah Kendali Tuhan : Kesenjangan Ekonomi, Mafia Tanah dan Hukum, Pejabat Korup, serta Pelaku Usaha Kartel Harga Dibiarkan Merajalela, Dipelihara, serta Berkeliaran Mencari Warga yang Lemah sebagai Mangsa Empuk

Tuhan Ibarat Profesor LING-LUNG, Terus Mencobai Manusia Sekalipun Umur Umat Manusia Sudah Setua Usia Planet Bumi

Saat ulasan ini ditulis, terdapat sebuah Chinese Drama berjudul “FORTUNE WRITER” yang rilis pada tahun 2024. Kisahnya cukup menarik bila tidak bisa dibilang tidak lazimnya kisah-kisah drama mainstream, tokoh utamanya justru ialah tokoh antagonis yang jahat, sehingga jalannya alur cerita menggunakan persepsi dan perspektif sang tokoh antagonis yang “evil and venom”. Tuhan bagaikan sedang bercanda, bermain-main dan menjadikan lelucon nasib umat manusia, semua manusia dijadikan “pion” demi merealisasikan “naskah kisah” ciptaan Tuhan yang sedang bereksperimen-ria sehingga manusia ibarat kelinci percobaan. Ada yang dibuat berperan menjadi manusia jahat lengkap dengan sifat jahatnya, ada juga tokoh baik yang menjadi pahlawan, namun lebih banyak manusia-manusia yang lemah dan kurang tampan sekadar menjadi tokoh figuran semata.

Betapa Miskinnya Agama Samawi, Betapa Berharga dan Kayanya Buddhisme

Kekuatan Rasa Malu (hiri) dan Rasa Takut (ottappa)

Question: Ada kalangan umat dari agama-agama samawi, yang merasa paling superior dan begitu bangga menjadi pemeluknya sampai-sampai mengajak hingga memaksa orang lain untuk masuk ke agama mereka. Tapi, apakah artinya betul mereka agama yang kaya akan ajaran baik dan kesucian?

Agama Koor Paduan Suara, AGAMA MUSIK & LAGU

Bahaya Melafalkan Paritta dengan Intonasi Dilagukan

Buddhisme memiliki filosofi, keheningan dan senyap adalah musik terindah. Ketika bermeditasi, kita tidak perlu bernyanyi ataupun mendengarkan nyanyian / lagu apapun. Pada umat kristiani kerap mengejek para umat Buddhist sebagai “agama patung”, karena mereka anggap sebagai penyembah yang menyembah patung dan beribadah dengan cara yang sehening “patung” (tidak norak). Namun tahukah Anda, lebih baik menjadi “agama patung” daripada “agama penjilat bokong (kue sus)”. Lihat, betapa noraknya umat kristiani, kemana-mana memakai liontin bergambar kue sus disalib—lahirnya di kandang ternak, matinya berdarah-darah disalib, dengan hanya mengenakan celana dalam, sungguh hina-dina. Jangan lupa, salib adalah tempat atau simbol dimana para penjahat pada masanya itu disalib dan dihukum mati. Tragis, lahir kotor di kandang ternak dan mati diatas salib, dengan hanya memakai “kolor”, AGAMA KOLOR.

Kiat Meloloskan Diri dari Kutukan Warisan Genetik Buruk Orangtua Kita

Tanpa Istrospeksi Diri dan Latihan Self-Control, Determinisme Genetik menjadi Mutlak dan Permanen

IBLIS Melahirkan IBLIS, PENJAHAT Melahirkan PENJAHAT

Question: JIka genetik memang memegang tanggung-jawab seseorang menjadi seorang malaikat atau menjadi seorang penjahat yang menyerupai iblis, maka apakah artinya manusia menjadi budak genetiknya sendiri tanpa adanya pilihan bebas? Jika tidak punya pilihan bebas, apakah artinya dapat dimintakan pertanggung-jawaban atas perbuatan-perbuatan buruk seseorang? Bila tidak dapat dimintakan pertanggung-jawaban, maka bukankah artinya orang tersebut tidak dapat dihukum, entah di dunia manusia seperti penjara ataupun di alam baka berupa neraka?

Tenggelam Bersama Maksiat sementara Ritual Agamais Jalan Terus

Penjelasan Sosiokultural mengapa Indonesia Gagal Membendung Fenomena JUD! ONLINE

Alih-Alih Ditabukan dan Merasa Malu, justru Merasa Bangga, Mempromosikan, dan Merasa Paling Superior, itulah para PENDOSAWAN Pemeluk AGAMA DOSA

Sekolah negeri bertaburan di negeri bernama Indonesia ini, dimana setiap tahunnya APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) digelontorkan untuk pembangunan sekolah dan menggaji guru. Berbagai tempat ibadah begitu bersahut-sahutan membahanakan praktik “narsisisme” dan “norakisme”, bahkan seolah bersaing dengan gonggongan anjing warga setempat, dimana ayat-ayat mereka kumandangkan lewat pengeras suara eksternal yang masuk gelombang suaranya hingga ke dalam lubang jamban kediaman warga. Namun telah ternyata, begitu keropos dan rapuhnya fungsi dan peran guru maupun para pemuka agama kita.

Berlatih RITUAL Vs. Berlatih Moralitas, Pikiran, dan Kebijaksanaan

DOSA dan PENGHAPUSAN DOSA, LEBIH AURAT DARIPADA AURAT

Sekujur Tubuh Ditutupi, namun Dosa dan Penghapusan Dosa Diubar, Dikampanyekan, Dipromosikan, bahkan Dipertontonkan secara Vulgar oleh Para Pendosawan yang Berdelusi Memonopoli Alam Surgawi

Question: Selama ini agama samawi dikenal sebagai agama yang umatnya paling suka pamer “paling sibuk” beribadah setiap harinya. Namun benarkan begitu, cara menjadi seorang spiritualis yang benar-benar layak dikagumi dan dipuji? Besar sekali mulut mereka bericara perihal Tuhan dan alam surga, lengkap dengan pakaian atau busana agamais mereka.

Tes IQ, antara Mitos dan Fakta yang Perlu Anda Pahami dan Ketahui

Janganlah Menghakimi Orang Lain ataupun Berbangga Diri Lewat Tes IQ

Question: Apakah tes IQ, memang akurat ataukah mitos saja sebenarnya?

Alam Semesta dalam Perspektif Buddhisme, Seluas apakah Jagat Raya Semesta ini?

Teori BIG BANG Bukan Kali Pertamanya Dicetuskan oleh Stephen Hawking, namun oleh Sang Buddha

Betapa Kerdil dan Narsistiknya Agama-Agama Samawi, dan Betapa Luasnya Agama Buddha. Berkeyakinanlah pada yang BESAR, Bukan pada yang KERDIL

Question: Apakah di Agama Buddha, ada dibahas tentang alam semesta? Kalaupun ada disebutkan, seluas apakah jagat raya semesta ini menurut Buddha?

Tips Mempersiapkan Mental dan Persiapkan Jiwa Kita untuk Hal yang Terburuk

Yang Lengah, akan Terhantam Ombak dan Terseret Hanyut, akan Tewas Akibat Terguncang Jiwanya

Yang Bersikap Waspada dan Siap secara Mental, Setidaknya Telah Siap secara Psikis, akan Lebih Besar Peluang untuk Selamat dari Terpaan Ombak Kehidupan

Sepenting dan Se-vital Itulah Persiapan Mental dan Jiwa Kita

Ada banyak benarnya adagium “si vis pacem para bellum”—jika ingin hidup damai, maka bersiaplah untuk perang. Kita memang dituntut keadaan, keadaan mana jarang sekali berjalan ideal sebagaimana kita kehendaki—untuk mempersiapkan diri, jiwa, pikiran, dan mental secara sebaik-baiknya, terutama antisipasi maupun mitigasinya untuk “the worst case scenario”. Berikut salah satu puisi yang penulis susun khusus untuk itu, yang mungkin dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca: